Surat lamaran kerja adalah utusan diri yang akan menentukan apakah akan diterima atau akan ditolak. Jadi, bahasa yang dipakai dalam surat lamaran haruslah bahasa yang benar-benar mencerminkan siapa pembuat surat tersebut yang sebenarnya.
Bisa dibayangkan, bila surat lamaran kerja berisikan hal-hal muluk yang tidak dimiliki oleh penulisnya. Apa yang akan terjadi?
Pada saringan pertama, mungkin lolos. Namun, pada tahap berikutnya, kebohongan itu akan menjadi kuburan bunuh diri yang hanya akan mempermalukan diri sendiri.
Konsep Surat Lamaran Kerja
Agar surat lamaran benar-benar menjadi utusan yang baik, konsep surat lamaran kerja pun harus baik. Pada dasarnya, format yang dipakai dalam menulis surat lamaran kerja hampir sama di mana pun. Yang membedakan adalah gaya bahasa penulisnya.
______ (tempat dan tanggal)
______ (alamat yang dituju)
______ (salam hormat)
Paragraf pertama berisi ketertarikan Anda untuk melamar posisi yang ditawarkan dan dari mana Anda mendapatkan informasi lowongan kerja tersebut. Bahasanya bisa seperti berikut ini.
Saya, Tania. Saya sangat tertarik dan berminat mengisi posisi sebagai sekretaris di PT. Berbintang. Saya mendapatkan informasi ini dari koran pagi, tanggal …. Saya yakin telah memenuhi semua syarat untuk menduduki posisi tersebut. Saya juga sangat yakin bahwa sayalah orang yang paling tepat mendapatkan pekerjaan itu.
Paragraf kedua berisikan informasi pelamar secara pribadi. Misalnya, informasi tentang kepribadian, hobi, ketrampilan, dan pengetahuan pelamar yang memang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Bahasanya bisa seperti berikut ini.
Saya lulusan Fakultas Ekonomi Universitas … tahun … dengan IPK …. Saya juga mengikuti kursus kesekretarisan di …, lulus pada … dengan nilai yang sangat memuaskan. Kemampuan mengetik saya 80 kata per menit.
Saya sangat disiplin, jujur, energik, penuh vitalitas, pantang menyerah, dan mampu mengatur waktu dengan baik. Saya juga aktif di dunia organisasi. Posisi dari di asosiasi kemahasiswaan terakhir sebagai sekretaris. Jadi, dunia kesekretarisan bukanlah dunia asing bagi saya.
Saya juga pembelajar yang cepat dan selalu haus akan belajar. Saya yakin saya mampu menjadi aset yang sangat baik untuk perusahaan. Saya juga yakin bisa ikut serta dalam mengembangkan kemampuan perusahaan untuk lebih bersaing dan meningkatkan mutu demi ekspansi bisnis yang lebih besar.
Paragraf ketiga berisi ucapan terima kasih, kesediaan untuk diwawancarai, dan lampiran seperti foto kopi ijazah, foto kopi sertifikat, foto kopi KTP, dan lain-lain. Bahasanya bisa seperti ini:
Demikianlah surat lamaran ini saya buat. Saya bersedia diwawancarai kapan pun. Saya juga melampirkan foto kopi ijazah, foto kopi sertifikat, dan foto kopi KTP.
Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara, saya ucapkan terima kasih. Saya menunggu informasi selanjutnya.
_______ (salam hormat)
_______ (tanda tangan)
_______ (nama lengkap)